foto : 1923/agung cw |
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Malang merupakan pusat kerajaan Singasari. Dua petinggi Kerajaan yang sangat populer, Ken Arok dan Kendedes, merupakan cikal bakal kerajaan Majapahit. Pengakuan tersebut bukanlah klaim sepihak dari warga Malang sendiri, namun sudah terbukti, bahkan di beberapa sumber sejarah sekelas Pararaton dan Negara Kertagama yang diproduksi saat Hayam Wuruk berkuasa pun mengakui hal itu.
Hayam Wuruk, yang saat itu berkelana ke daerah Malang, sempat berkunjung ke tempat penghormatan untuk leluhurnya Ken Arok. Dalam bahasa kuno lebih dikenal dengan kalimat tempat pendharmaan. Tujuan dibangunnya pendharmaan sendiri untuk memberikan penghormatan, seperti layaknya candi. Namun, candi biasanya dibangun lebih megah, sedangkan pendharmaan dibangun hanya beberapa arca batu.
Kembali pada pembangunan pendharmaan Ken Aro di Gunung Katu. Maka dari itu tak jarang beberapa pelaku ritual yang melaksanakan pertapaan di bukit yang ada di Dusun Sumberpang Kidul, Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir. Di gunung ini awalnya ada beberapa arca, namun saat ini arca tersebut banyak yang hilang. Hal ini terlihat dari beberapa batu yang berlubang seperti permainan dakon, maka dari itu para sesepuh menyebut batu ini dengan Watu Dakon. Sebetulnya batu berlubang ini merupakan batu yang berfungsi untuk mengunci arca. Karena arcanya sudah hilang entah kemana maka yang tersisa hanya batu berlubang tersebut.
Sebelum memasuki area situs berupa jalan makadam. Sebelum jalan makadam tersebut jalannya sangat mulus. Jika anda dari Kota Malang lebih mudah lewat Mendalanwangi. Masuk lurus terus sampai ada sebuah kecamatan, dari sana dapat menanyakan lokasi Gunung Katu. Meskipun jalannya rusak untuk menuju ke situs ini tidak terlalu menanjak. Jadi tidak ada kemungkinan mesin kendaraan anda panas di tengah jalan.
0 komentar:
Posting Komentar
Isikan.... bebas berpendapat sesuai pengetahuan anda dan bisa dipertanggung jawabkan ....