Stasiun Bululawang
dikenal sebagai Stasiun Trem
Stasiun Kereta Api Bululawang (BLL) atau yang selanjutnya disebut dengan Stasiun Bululawang, merupakan salah satu stasiun kereta api yang berada di bawah manajemen PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya yang berada pada ketinggian ± 425 m di atas permukaan laut. Stasiun ini terletak di Jalan Stasiun RT. 18 RW. 05 Desa Bululawang, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasi stasiun ini berada di sebelah timur Puskesmas Bululawang, atau timur laut Pasar Bululawang.
Bangunan Stasiun Bululawang ini merupakan bangunan peninggalan masa Hindia Belanda, yang pembangunannya bersamaan dengan pembangunan jalur rel trem Malang-Bululawang-Gondanglegi sepanjang 23 kilometer. Pengerjaan jalur kereta api ini dilakukan oleh Malang Stoomtram Maatschappij (MSM) dimulai pada tahun 1897 dan selesai pada tahun 1898.
MSM adalah perusahaan kereta api swasta Hindia Belanda yang dahulu mengoperasikan jalur trem di sekitar Kabupaten Malang. Perusahaan kereta api (Spoorwegmaatschappij) ini mendapat konsesi pada tahun 1894 dari Pemerintah Hindia Belanda untuk mengerjakan jaringan rel trem (tramwegnet). Konstruksi dilakukan dari tahun 1897 sampai dengan tahun 1908 dengan menghasilkan jalur rel trem sepanjang 85 kilometer.
Pada saat peresmian Stasiun Bululawang, stasiun ini dikenal sebagai Stasiun Trem MSM Bululawang. Trem yang beroperasi di jalur ini umumnya menggunakan lokomotif dengan tenaga kayu bakar. Makanya dulu, di Stasiun Bululawang ini senantiasa terdapat tumpukan kayu bakar yang dijadikan sebagai bahan bakar lokomotif untuk menarik rangkaian kereta.

Semula bangunan stasiun ini berukuran sekitar 20 m², akan tetapi sekarang bangunan tersebut tinggal tersisa sekitar 6 m². Stasiun ini ditutup (dienst gestaakt) secara resmi pada 1 Juli 1979. Alasan dihentikan layanannya karena semakin sepinya pengguna trem tersebut lantaran kalah bersaing dengan moda transportasi darat lainnya, seperti kendaraan umum maupun kendaraan pribadi pada waktu itu.
Jaringan rel trem yang pertama kali dibangun oleh MSM ini, semula ditujukan untuk mengangkut tebu dari perkebunan tebu yang banyak di temui di daerah Bululawang dan sekitarnya menuju ke pabrik gula (baca: PG Krebet) dan kemudian gulanya juga diangkut dengan trem untuk dikirim ke berbagai pelabuhan melalui stasiun yang lebih besar. Selain mengurusi pengiriman barang-barang hasil perkebunan yang ada di Malang, MSM juga melayani jasa pengngkutan penumpang.
0 komentar:
Posting Komentar
Isikan.... bebas berpendapat sesuai pengetahuan anda dan bisa dipertanggung jawabkan ....