Foto supit urang Jenggolo (foto 2016)
Di sebuah desa yang dikenal dengan nama Jenggolo, terdapat sebuah cerita yang menghiasi kehidupan sehari-hari penduduknya. Cerita itu berkisah tentang Sungai Supit Urang, sebuah istilah yang menggambarkan pertemuan empat sungai besar yang mengalir di wilayah desa tersebut: Sungai Brantas, Sungai Metro, Sungai Sukun, dan Sungai Lesti.
Legenda tentang Sungai Supit Urang telah dikenal sejak zaman nenek moyang. Konon, ketika matahari terbenam di cakrawala, cahaya senja yang mempesona akan memantulkan warna-warni yang mengagumkan di permukaan air sungai. Penduduk desa percaya bahwa Sungai Supit Urang adalah tempat di mana roh nenek moyang mereka berkumpul untuk melihat kehidupan di dunia ini.
Setiap hari, penduduk desa menghormati dan menjaga Sungai Supit Urang sebagai bagian penting dari warisan budaya mereka. Mereka memperlakukan sungai dengan penuh hormat dan merawatnya agar tetap bersih dan alaminya. Aktivitas sehari-hari seperti mencuci pakaian, mandi, dan memancing dilakukan di tepian sungai dengan penuh kesadaran akan pentingnya menjaga kelestariannya.
Tak hanya sebagai sumber air dan kehidupan, Sungai Supit Urang juga menjadi saksi bisu dari berbagai cerita dan kisah di desa Jenggolo. Di tepi sungai, terdapat bermacam-macam kegiatan sosial dan budaya, mulai dari pasar tradisional hingga pentas seni rakyat. Setiap kegiatan yang dilakukan di sekitar sungai selalu memancarkan semangat kebersamaan dan keharmonisan antarpenduduk desa.
Kehadiran Sungai Supit Urang telah membawa berkah bagi desa Jenggolo. Melalui cerita dan legenda yang berkembang, sungai itu tidak hanya menjadi sumber kehidupan fisik, tetapi juga menjadi simbol kehidupan rohani dan budaya yang kaya. Sungai itu, dengan segala keunikan dan keajaibannya, terus menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian dan kebanggaan penduduk desa Jenggolo.
0 komentar:
Posting Komentar
Isikan.... bebas berpendapat sesuai pengetahuan anda dan bisa dipertanggung jawabkan ....