Di tengah heningnya alam, di tepi sungai yang mengalir tenang, terdapat tiga sahabat yang tengah menikmati keindahan alam sungai Brantas didesa Kemiri Kepanjen sambil menunggu umpan mereka disambar oleh ikan yang melintas di sungai. Saya dan Budi yang gemar memancing.
Saat matahari mulai menampakkan sinarnya di ufuk timur, mereka sudah siap dengan peralatan memancing mereka. Saya mengikat umpan ke ujung tali senar, Budi mempersiapkan joran dengan sabar, dan kami sibuk memasang perangkap ikan di sekitar air yang terdapat di sungai itu.
"Sudah siap,kita ?" tanya Budi sambil tersenyum.
"Sudah!" jawab saya
Kami melemparkan umpan ke tengah sungai dan duduk bersila di tepiannya, menantikan gerakan kecil yang akan mengindikasikan ada ikan yang menggigit umpan.
Sementara itu, dibalik aksi mereka, duduklah Pak Udin, seorang tua dari desa sebelah, yang melihat mereka dengan senyum kecil. "Anak-anak muda sekarang, mereka tidak tahu betapa berharganya kenangan dengan memancing menggunakan tali senar," gumamnya sambil mengenang masa muda.
Pak Udin lalu mengambil sehelai tali senar dari kantongnya, sebuah benda sederhana namun penuh kenangan. Ia memandang sungai dengan tatapan penuh nostalgia, mengingat betapa dulu ia dan teman-temannya sering menghabiskan waktu di sini, memancing dengan tali senar yang sama.
Dalam keheningan pagi, Pak Udin pun mulai mengaitkan umpan ke ujung tali senarnya dan meluncurkannya ke dalam air dengan keahlian yang sudah ia miliki selama puluhan tahun.
Saat matahari semakin tinggi di langit, kami terkejut melihat gerakan tali senar Pak Udin yang meliuk-liuk di sungai. Mereka kami memandang dengan kagum, tak percaya bahwa memancing dengan tali senar ternyata masih bisa dilakukan dan berhasil menangkap ikan.
Dari sisi lain sungai, Pak Udin tersenyum lebar saat merasakan tarikan dari ikan yang menggigit umpannya. Ia memandang ke arah kami sambil berkata, "Dulu, inilah yang kami lakukan hampir setiap hari. Memancing dengan tali senar bukan hanya sekadar hobi, tapi juga bagian dari kehidupan kami."
Kami melihat dengan penuh inspirasi. Mereka sadar bahwa keindahan memancing tidak hanya terletak pada hasil tangkapan, tapi juga pada prosesnya yang membangun ikatan dengan alam dan tradisi nenek moyang kita.
Dari situlah, kami bersama-sama merenungkan bagaimana nilai-nilai sederhana seperti memancing dengan tali senar dapat membawa kekayaan pengalaman dan kenangan yang tak ternilai harganya. Dan sejak hari itu, mereka kami berjanji untuk tetap menjaga dan menghargai tradisi lama, bahkan di tengah gemerlapnya zaman modern.
0 komentar:
Posting Komentar
Isikan.... bebas berpendapat sesuai pengetahuan anda dan bisa dipertanggung jawabkan ....